
Kata Pengantar
Sekali lagi kami hadir untuk mengisi ruang pandang mata Anda dengan barisan tulisan dan gambar pada buletin ini. Setelah yang lalu kami tampil dengan label "Edisi Khusus", kali ini kami kembali ke "Edisi Biasa". Kenapa "Edisi Biasa"? Tidak lebih karena rubrikasi yang kembali seperti semula. Tapi sesungguhnya kami tetap hadir dengan tema khusus yakni tentang perempuan. Yah, tentang perempuan!
Perempuan yang sampai saat ini masih mendapatkan perlakuan yang tidak mengenakkan balk ia sebagai subyek ataupun obyek kejahatan. Perlakuan yang datang masyarakat bahkan Polisi. Buletin ini sama sekali tidak bernafsu untuk dapat menyulap budaya patriarkhis menjadi lebih sadar gender dengan tepat dan cepat. Tapi kami mengharapkan hadirnya keinginan untuk petrhatian yang lebih terhadap perempuan dan segala tindak kejahatan. Hanya itu! Dengan kualitas yang sama dari sebelumnya, kami harapkan akan adanya tambahan informasi dan pengetahuan mengenai hal tersebut bagi pembaca semua.(Redaksi)
Daftar Isi
go to english page
daftar penelitian PUSHAM UII
daftar buku koleksi PUSHAM UII
Kaos terbitan PUSHAM UII
Bulletin terbitan PUSHAM UII
Buku terbitan PUSHAM UII
newsletter dan komik terbitan PUSHAM UII
renungan dan analisis singkat
Oleh: Dr. Despan Heryansyah, SHI., SH., MH.
(Peneliti Pusat Studi Hukum Konstitusi (PSHK) FH UII Yogyakarta)
Terminologi yang penulis gunakan dalam artikel ini adalah “pemilukada”, bukan “pilkada”, bukan pula “pemilihan” seperti yang selama ini digunakan. Terkait dengan pemilihan kepala daerah, terdapat perdebatan panjang yang melelahkan bahkan sampai hari ini belum selesai, yaitu apakah rezim pemilihan kepala daerah termasuk rezim pemilu, ataukah rezim pemilihan kepala daerah.
