Kata Pengantar
Artefak sejarah bangsa ini terkait dengan kebebasan akademik agak memiriskan. Jika dikerucutkan lagi menjadi bagian yang lebih kecil, yaitu penerbitan buku, koran maupun majalah, maka kemirisan ini seolah menemukan kebenarannya. Tak terhitung berapa banyak korban pembredelan oleh Orde Baru. Orde sebelumnya juga kerapkali berperilaku sama. Begitu tak sejalan dengan kemauan pemerintah yang berkuasa, jangan harap penerbitan itu akan sampai ke tangan masyarakat. Lalu lalang kejadian seperti ini telah menjadi perhatian serius banyak pihak. Anehnya, perhatian dan beberapa gerakan yang ada seolah dianggap angin lalu oleh pemerintah. Kejadian yang nyaris sama kembali terjadi belakangan ini. Semua ini tentu menyedot perhatian publik dalam skala luas....
Daftar Isi
go to english page
daftar penelitian PUSHAM UII
daftar buku koleksi PUSHAM UII
Kaos terbitan PUSHAM UII
Bulletin terbitan PUSHAM UII
Buku terbitan PUSHAM UII
newsletter dan komik terbitan PUSHAM UII
renungan dan analisis singkat
Oleh: Dr. Despan Heryansyah, SHI., SH., MH.
(Peneliti Pusat Studi Hukum Konstitusi (PSHK) FH UII Yogyakarta)
Terminologi yang penulis gunakan dalam artikel ini adalah “pemilukada”, bukan “pilkada”, bukan pula “pemilihan” seperti yang selama ini digunakan. Terkait dengan pemilihan kepala daerah, terdapat perdebatan panjang yang melelahkan bahkan sampai hari ini belum selesai, yaitu apakah rezim pemilihan kepala daerah termasuk rezim pemilu, ataukah rezim pemilihan kepala daerah.
